Note [117] Garam menghambat penyaluran energi ke sel kekebalan tubuh

Seseorang yang menambahkan garam ke dalam makanan merupakan hal yang normal dilakukan. Umumnya orang sudah mengetahui bahwa terlalu banyak garam yang ditambahkan akan meningkatkan tekanan darahnya.

Namun terlalu banyak garam dapat pula mengganggu keseimbangan penyaluran energi dalam sel kekebalan tubuh dan menghambatnya untuk bisa bekerja dengan baik.

Beberapa tahun yang lalu sebuah penelitian sudah menemukan bahwa peningkatan kadar natrium dari garam di dalam darah akan mengganggu kerja sel darah putih yang berperan sebagai sel kekebalan tubuh.

Namun saat itu para peneliti tidak tahu persis mekanisme apa yang terjadi di dalam sel tersebut.

Kini sebuah penelitian oleh tim ilmuwan dari Jerman berangkat dari upaya untuk memahami dengan tepat bagaimana garam akan menganggu mekanisme proses itu.

Hasil penelitian mengungkapkan bagaimana garam dapat menganggu mekanisme kerja pembangkit listrik (energi) mitokondria sehingga mengganggu aktivitas sel kekebalan dan selanjutnya berpotensi meningkatkan peradangan.

Mitokrondia hadir di hampir semua sel di tubuh manusia dengan fungsi utamanya adalah menghasilkan molekul ATP (adenosin trifosfat), melalui serangkaian reaksi biokimia kompleks yang dikenal sebagai rantai pernapasan untuk mengakses oksigen.

ATP merupakan sumber bahan bakar universal yang akan menggerakkan semua sel tubuh. Bila ATP tidak cukup banyak diproduksi maka sel-sel kekebalan tubuh akan kekurangan oksigen sehingga tidak bisa matang secara normal.

Melalui gangguan mekanisme inilah garam akan mempengaruhi perubahan fungsi sistem kekebalan yang normal. Mereka menemukan bahwa kadar garam yang berlebihan dapat meredam aktivitas kerja pembangkit energi mitokondria di sel kekebalan tubuh manusia.

Temuan mendasar dari penelitian ini memperlihatkan bahwa molekul sekecil ion natrium yang berasal dari garam bisa sangat efisien untuk menghambat kerja enzim dalam rantai pernapasan sel.

Saat ion-ion natrium ini membanjiri mitokondria mereka akan mengganggu kelancaran rantai transportasi elektron. Tampaknya ini merupakan mekanisme pengaturan yang sangat mendasar di dalam sel.

Sewaktu tim peneliti mempelajari sel darah putih di dalam sampel darah, mereka menemukan bahwa aktivitas mitokondria berkurang tiga jam setelah seseorang menkonsumsi garam dengan kadar yang tinggi.

Tapi yang menariknya, sebagian besar proses kerja mitokondria akan kembali normal dalam waktu delapan jam.

Hal ini menunjukkan bahwa asupan garam yang berlebihan dapat memengaruhi aktivitas kerja mitokondria secara akut, sekalipun itu berlangsung hanya untuk sementara.

Namun akan berbeda halnya jika konsumsi garam dalam jumlah banyak dan berlangsung secara terus menerus dalam jangka panjang. Gangguan yang muncul pun akan berlangsung dalam jangka panjang terhadap fungsi kekebalan. Dikhawatirkan sel kekebalan tubuh terlanjur tidak mendapatkan asupan energi untuk waktu yang lama sehingga tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Jika mekanisme seluler yang penting ini terganggu dalam waktu lama, ini dapat berdampak negatif dan berpotensi mendorong penyakit inflamasi pada pembuluh darah atau persendian, atau penyakit autoimun.

Penelitian baru ini memberikan konfirmasi bahwa terlalu banyak mengkonsumsi garam akan berdampak buruk bagi kesehatan kita.

Pakar nutrisi merekomendasikan agar orang dewasa membatasi asupan garam hariannya paling banyak lima atau enam gram. Perhitungannya termasuk garam yang tersembunyi dalam makanan olahan.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Circulation dengan judul makalah Salt Transiently Inhibits Mitochondrial Energetics in Mononuclear Phagocytes.

Referensi:
https://newatlas.com/science/mitochondria-salt-immune-cell-function/

Too Much Salt Suppresses Phagocytes

Categories: Tags: , ,

Leave a comment