Note [118] Wabah penyakit menular pada kelelawar dan dampaknya bagi manusia

Sebuah penelitian telah mengamati penurunan jumlah populasi kelelawar karena penyakit sindrom hidung putih (White-nose syndrome, WNS).

Penyakit ini merupakan jenis penyakit baru yang menyerang kelelawar di bagian timur Amerika Serikat. Penyakit ini mengakibatkan kematian kelelawar secara massal dan penurunan populasinya yang drastis pada musim dingin.

Pertama kali penyakit WNS ditemukan pada tahun 2006 di negara bagian New York dan menyebar dengan pesat di bagian timur AS. Saat ini penyakit WNS telah menular ke tujuh jenis spesies kelelawar.

Kematian kelelawar yang terkait dengan penyakit WNS telah mengakibatkan penurunan populasi kelelawar secara regional dan diperkirakan telah mengakibatkan kepunahan salah satu spesies kelelawar paling umum yang dijumpai di AS

Penyakit baru ini dapat berdampak serius bagi populasi satwa liar lainnya dan pada gilirannya akan dapat berdampak besar pada integritas ekosistem.

Kelelawar merupakan bagian penting dan bermanfaat dari ekosistem. Hilangnya populasi kelelawar akan memiliki konsekuensi ekologis yang serius, serta bencana bagi tanaman di seluruh negeri.

Kenapa?

Kelelawar merupakan satu-satunya predator utama bagi serangga terbang di waktu malam. Seekor kelelawar akan mampu memakan antara 600 hingga 1.000 nyamuk dan serangga terbang lainnya hanya dalam satu jam.

Kelelawar sangat penting untuk keberlanjutan ekosistem, ekonomi nasional, dan kesehatan manusia karena kemampuannya mengendalikan hama (serangga) yang merusak tanaman dan menimbulkan penyakit bagi manusia.

Misalnya, penyebaran penyakit demam berdarah, malaria, Zika dsb dilakukan oleh nyamuk. Bila nyamuk tidak dikendalikan jumlahnya oleh kelelawar maka populasi nyamuk akan tumbuh dengan pesat. Ini membahayakan bagi manusia.

Kelelawar juga berperan didalam upaya penyerbukan tanaman buah dan sayuran, dan menyebarkan benih untuk memastikan ekosistem berfungsi dengan sehat.

Jika kelelawar berkurang populasinya, populasi serangga akan meningkat dengan cepat. Serangga yang menjadi hama tanaman akan mengakibatkan gagal panen. Ini akan merusak perekonomian dan sekaligus akan memunculkan penyakit bagi manusia.

Sementara itu bila serangga dibasmi dengan penggunaan pestisida akan mengakibatkan kerugian miliaran dolar AS dalam setahun dan penggunaan pestisida untuk membasmi serangga akan merusak lingkungan.

Penelitian menunjukkan bahwa kehadiran kelelawar mampu menghemat petani AS setidaknya $3 miliar setahun dalam pengendalian hama. Beberapa tahun kedepan nilainya bisa mencapai $53 miliar setahun bila kelelawar semakin berkurang populasinya.

Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Science dengan judul makalah
An Emerging Disease Causes Regional Population Collapse of a Common North American Bat Species.

Referensi:
https://blog.theanimalrescuesite.greatergood.com/batseatbugs/

Categories: Tags: , ,

Leave a comment