Note [114] India dengan virus Covid-19 yang telah mengalami mutasi ganda

Virus sering bermutasi dan mutasi ini terjadi secara acak. Misalnya, virus Covid-19, HIV, dan influenza telah bermutasi lebih sering daripada jenis virus lain karena kekeliruan penyalinan informasi genetik (genetic code) pada saat virus mereplikasi di tubuh manusia.

Lebih dari satu juta jenis mutasi Covid-19 yang berbeda telah dilaporkan ke GISAID, database publik global. Kebanyakan mutasi itu tidak penting dan punah dengan sendirinya.

Namun ada beberapa mutasi yang dapat mengubah asam amino, bahan untuk penyusun protein virus. Kemampuan ini akan dapat mengubah karakteristik proteinnya dan menciptakan varian baru yang berbeda dari yang sudah beredar.

Varian baru sekarang yang diberi nama B.1.617, membawa dua mutasi yang diketahui; yang pertama di posisi 452 pada spike protein (alat untuk menempel ke tubuh manusia) dan yang kedua di posisi 484. Tiga angka terakhir di penamaan virus yang telah bermutasi menunjukkan posisi informasi genetik (genetic code).

Sebenarnya, B.1.617 membawa 11 mutasi lain, totalnya menjadi 13.

Virus hasil mutasi ini menggunakan spike protein untuk berlabuh ke permukaan paru-paru serta sel di tubuh manusia lainnya dan menginfeksinya. Mutasi kedelapan pada varian B.1.617 terletak di titik tengah spike protein yang belum matang. Ini dapat meningkatkan penularan virus dan memudahkan ia beradaptasi. Varian yang seperti ini ditemukan di New York.

Spike protein di permukaan virus berkembang lebih cepat pada virus baru karena ia ingin berevolusi agar mampu mengikatkan diri dengan sel di tubuh manusia dengan lebih baik.

Protein inilah yang menjadi target utama sistem kekebalan tubuh manusia. Sel kekebalan tubuh membuat antibodi yang akan mengenali dan mengikat virus serta menetralkannya. Karena itulah, semua vaksin Covid-19 saat ini juga menggunakan spike protein untuk melatih kekebalan tubuh.

Meskipun secara acak, mutasi pada spike protein dapat mengubah penampilan dan strukturnya sehingga dapat membantu virus menghindarkan diri dari antibodi. Adaptasi ini meningkatkan kemampuan virus untuk bertahan hidup dan bereplikasi.

Setiap mutasi pada spike protein berpotensi sangat mudah menyebar. Misalnya, varian yang ditemui di California bisa dua sampai tiga kali lebih tahan terhadap antibodi yang dihasilkan oleh vaksin. Namun virus hasil mutasi ini belum tentu lebih berbahaya bagi populasi manusia.

Pada mutasi E484 saja, sudah dapat membantu virus lolos dari antibodi penetral. Ditambah dengan mutasi L452R yang juga bertanggung jawab untuk membantu virus menghindari antibodi, maka varian B.1.617 bisa menjadi varian yang sangat merepotkan.

B.1.617 dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Pada tanggal 3 April, varian B.1.617 telah diidentifikasi pada pasien di Amerika Serikat. Varian B.1.617 kini telah diidentifikasi di 16 negara di semua benua, kecuali Afrika.

Karena B.1.617 menyatukan begitu banyak mutasi yang tidak menyenangkan, efeknya bisa dilihat pada peningkatan yang pesat kasus penderita Covid-19 di India saat ini.

Upaya pemberian vaksin sebanyak mungkin ke masyarakat dan secepat mungkin merupakan kunci untuk mengendalikan pandemi ini. Ada beberapa bukti awal bahwa vaksin yang sudah ada masih efektif melawan B.1.167 dan varian lainnya.

Referensi:
https://www.nationalgeographic.com/science/article/this-double-mutant-variant-is-adding-fuel-to-indias-covid-19-crisis

Categories: Tags: , , , , ,

Leave a comment