Note [113] Kebiasaan duduk di lantai mempunyai efek senam squat

Kebiasaan seseorang duduk di kursi (sofa) kemudian berdiri lagi mungkin bisa mencapai 40 kali dalam sehari. Andaikan ia duduknya di lantai, bukan di kursi, maka itu akan setara dengan ia melakukan senam squat (jongkok-berdiri) sebanyak 40 kali sehari.

Duduk di lantai mungkin tidak nyaman bagi seseorang dibandingkan dengan duduk kursi. Tetapi duduk di lantai ini sangat bagus agar ia sehat. Itu menurut sebuah kajian pada populasi Okinawa (Jepang) yang banyak dihuni orang-orang yang berusia panjang. Mereka secara alami melakukan sebagian besar waktunya dengan duduk di lantai. Manfaat kesehatannya terbukti.

Dalam penelitian telah diamati, seorang wanita yang telah berusia di atas 100 tahun rata-rata akan duduk di lantai sebanyak 30 sampai 40 kali sehari. Itu setara dengan ia melakukan 30 atau 40 kali senam squat setiap hari.

Para peneliti tidak akan terkejut mengetahui bahwa seorang wanita yang mampu berulang kali berdiri dari posisi duduk di lantai mampu memenuhi persyaratan agar tetap sehat untuk hidup hingga di atas 100 tahun. Mereka menyatakan bahwa kemampuan seseorang untuk bisa langsung berdiri dari posisi duduk bersila di lantai tanpa topangan tangan (dikenal sebagai tes duduk-berdiri) merupakan pertanda yang baik bahwa usianya akan panjang.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menunjukkan bahwa mereka yang tidak mampu menyelesaikan tes duduk-berdiri ini mempunyai peluang meninggal dunia (mortality rate) yang lima hingga enam kali lebih besar dibandingkan mereka yang mampu melewati tes duduk-berdiri dengan mudah.

Kebugaran aerobik sangat terkait dengan proses kelangsungan hidup seseorang. Namun penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat kelenturan tubuh yang tinggi, kekuatan otot serta kemampuan mengkoordinasi anggota tubuh tidak hanya berguna untuk melakukan aktivitas sehari-harinya saja, tetapi ia memiliki pengaruh yang menguntungkan pula pada tingkat harapan hidupnya (life expectancy).

Proses peralihan dari posisi duduk di lantai ke posisi berdiri yang dilakukan beberapa kali dalam sehari akan memperkuat otot inti (core muscles) dan keseimbangan kerja anggota tubuh. Kedua aspek ini dapat meningkatkan dan memperpanjang kebugaran dan mobilitas seseorang secara keseluruhan.

Kemampuan seseorang untuk mampu berdiri dengan mudah dari posisi duduk di lantai akan dapat membantunya agar ia tidak mudah terjatuh pada usia tua. Peristiwa orang tua jatuh merupakan salah satu faktor utama pada kematian terkait cedera yang tidak disengaja bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Kemampuan ini merupakan pertanda yang bagus dari keseluruhan struktur, kesehatan tulang dan keseimbangan dan keselarasan otot. Itu akan menjaga stabilitas inti dari tubuh: meningkatkan kekuatan, kelenturan alami, dan gerakan secara keseluruhan.

Bila seseorang akan duduk di lantai, penting untuk memperhatikan posturnya. Hindari posisi membungkuk, karena ini bisa menimbulkan peningkatkan tekanan dan nyeri pada tulang belakang bagian bawah.

Pastikan untuk menjaga berat badan agar terpusat di atas pinggul sehingga itu akan mengurangi tekanan pada kaki. Boleh juga duduk di atas bantal tipis untuk menjaga keselarasan tubuh yang lebih baik.

Jadi kebiasaan seseorang untuk duduk di lantai akan setara dengan secara berkala ia melakukan senam squat (jongkok-berdiri). Ini merupakan cara yang bagus baginya untuk meningkatkan sirkulasi aliran darah, aliran energi, dan peningkatan fleksibilitas anggota tubuhnya.

Referensi:
https://www.wellandgood.com/sitting-floor-longevity/

Categories: Tags: ,

Leave a comment