Note [154] Efek jalan kaki di udara terbuka terhadap otak

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa ketika seseorang menghabiskan waktu berada di luar ruangan maka hal itu akan memiliki efek positif pada otaknya.

Artinya, ketika ia bisa mengusahakan untuk secara teratur berada di udara terbuka, maka itulah saat ia telah memberikan perlakuan yang baik bagi otaknya.

Ini merupakan kesimpulan yang dicapai oleh tim peneliti di Max Planck Institute for Human Development and the Medical Center Hamburg-Eppendorf.

Kajian ilmu saraf (neuroscience) ini menunjukkan bahwa kebiasaan seseorang berjalan kaki di udara terbuka memiliki efek yang baik tidak hanya bagi kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga akan memberikan efek yang baik pula pada struktur otaknya.

Sampai sekarang terdapat asumsi bahwa lingkungan hanya akan memberikan pengaruh ke tubuh seseorang dalam jangka waktu yang lama. Namun penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam waktu enam bulan sudah bisa teramati dampak lingkungan yang positif terhadap dirinya.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang terdiri dari orang-orang dewasa yang sehat yang akan diamati secara teratur selama enam bulan. Selama pengamatan itu, telah dilakukan lebih dari 280 kali pemindaian (scanning) otak mereka dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Hasil pemindaian otak menunjukkan bahwa alokasi waktu yang dihabiskan di luar ruangan oleh para peserta eksperimen akan secara positif terkait dengan pengembangan gray matter di bagian otak yang berperan dalam perencanaan dan pengaturan aktifitas anggota tubuh serta sebagai kontrol kognitif. Penyusutan gray matter di area otak ini akan terkait dengan gangguan kesehatan mental.

Perhitungan statistik mengungkapkan bahwa waktu yang dihabiskan di luar ruangan memiliki efek positif pada otak terlepas dari faktor-faktor lain yang akan mempengaruhinya.

Hasil ini menunjukkan bahwa struktur otak dan suasana hati kita akan semakin membaik ketika kita menghabiskan waktu di luar ruangan.

Kemungkinan besar hal ini akan mempengaruhi pula kemampuan berkonsentrasi, memori kerja, dan kesehatan mental secara keseluruhan. Tim peneliti sedang menyelidiki kemungkinan ini dalam studi yang sedang berlangsung.

Subyek penelitian diminta pula untuk juga memecahkan tugas yang menantang secara kognitif. Hasilnya mendukung efek positif bagi kesehatan yang diperoleh dari berjalan kaki di udara terbuka dan kini diperluas dengan efek positif pada struktur otaknya secara nyata.

Penemuan ini akan sangat berguna untuk diterapkan di bidang psikiatri karena sebagian besar gangguan kesehatan mental berhubungan dengan penyusutan gray matter di bagian otak ini pula.

Ini memberikan dukungan ilmu saraf untuk pengobatan terhadap gangguan kesehatan mental. Dokter dapat memberikan resep agar pasien melakukan jalan-jalan di udara segar sebagai bagian dari terapinya.

Dalam studi yang sedang berlangsung, para peneliti juga ingin secara langsung melihat efek pada otak seseorang yang berada lingkungan hijau untuk dibandingkan dengan ketika ia sedang berada di ruang perkotaan. Akan ditambahkan di dalam pengamatannya faktor-faktor lain yang mungkin akan turut berperan seperti kebisingan lalu lintas dan polusi udara.

Studi longitudinal ini telah dipublikadikan di The World Journal of Biological Psychiatry dengan judul makalah Spend time outdoors for your brainan in-depth longitudinal MRI study.

Referensi:
https://www.mpib-berlin.mpg.de/press-releases/taking-the-brain-out-for-a-walk

Categories: Tags: , ,

Leave a comment