Note [152] Komposisi bakteri di usus akan mempengaruhi kemampuan anak belajar

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh sebuah tim peneliti dari University of Alberta memperlihatkan bahwa anak laki-laki usia dini yang memiliki komposisi yang tinggi untuk mikrobiota usus tertentu akan menunjukkan peningkatan perkembangan saraf di otaknya.

Mikrobiota di usus yang dimaksudkan disini berupa bakteri Bacteroidetes.

Komposisi yang lebih tinggi untuk jenis bakteri Bacteroidetes pada usus anak laki-laki yang berusia satu tahun akan memperlihatkan kemampuan belajar dan kemampuan berbahasa yang lebih baik kelak ketika ia berusia dua tahun.

Penelitian ini dilakukan khusus pada anak laki-laki karena anak perempuan memang cenderung memiliki bakteri Bacteroidetes yang lebih banyak pada ususnya dibandingkan anak laki-laki.

Ini sejalan dengan penelitian lain yang memperlihatkan bahwa kemampuan kognitif dan berbahasa anak perempuan di usia dini lebih tinggi di bandingkan anak laki-laki.

Tim peneliti melakukan pengelompokan anak laki-laki usia satu tahun berdasarkan perbedaan komposisi bakteri Bacteroidetes yang ada pada ususnya. Mereka kemudian mengamati perkembangan sarafnya.

Dari pengamatan terhadap berbagai kelompok tersebut terlihat bahwa hanya pada anak laki-laki dengan jumlah bakteri Bacteroidetes yang dominan pada ususnya akan menunjukkan tanda-tanda peningkatan perkembangan sarafnya yang signifikan.

Penelitian ini mereplikasi penemuan serupa dari penelitian di Amerika Serikat yang juga menunjukkan hubungan antara Bacteroidetes di usus dan perkembangan saraf.

Bacteroidetes merupakan salah satu bakteri yang menghasilkan metabolit yang disebut sphingolipids yang memegang peran penting dalam pembentukan struktur saraf di otak.

Jika anak laki-laki memiliki mikroba ini dalam jumlah banyak maka akan dihasilkan sphingolipid yang banyak pula. Ini akan mengimplikasikan adanya peningkatan pembentukan jaringan saraf di otaknya. Hal ini terkait dengan peningkatan kemampuan kognitif dan kemampuan berbahasanya.

Faktor apa saja yang akan mempengaruhi pembentukan komposisi bakteri Bacteroidetes di dalam usus anak?

Salah satunya berupa kelahiran bayi melalui operasi caesar. Proses kelahiran ini merupakan salah satu faktor yang secara signifikan dapat menguras Bacteroidetes di dalam usus anak.

Faktor-faktor lain yang secara positif akan mempengaruhi komposisi mikrobiota usus pada anak-anak antara lain pemberian asi, diet tinggi serat, dan terpapar oleh alam dan ruang hijau.

Penemuan ini hendaknya jangan diartikan bahwa anak yang memiliki komposisi Bacteroidetes yang lebih rendah akan terus menerus memiliki kemampuan kognitif di bawah rekan-rekannya di masa pertumbuhan sampai remaja dan dewasa nanti.

Hasil penemuan ini, yaitu hubungan antara komposisi bakteri Bacteroidetes pada usus anak dan perkembangan jaringan sarafnya, telah berperan sebagai pembuka pintu bagi para peneliti untuk memperoleh cara agar bisa mengidentifikasi anak-anak yang berpotensi akan mengalami gangguan perkembangan saraf.

Karena itu tim peneliti akan terus mengikuti perkembangan anak untuk menentukan apakah penemuan tersebut dapat memprediksi autisme atau anak hiperaktif.

Berdasarkan penemuan ini, ke depannya tim peneliti juga akan meneliti beberapa faktor lain yang mungkin akan berdampak pada perkembangan saraf anak, antara lain kondisi stres yang dialaminya.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Gut Microbes dengan judul makalahnya Bacteroides-dominant gut microbiome of late infancy is associated with enhanced neurodevelopment.

Referensi:
https://www.ualberta.ca/folio/2021/07/species-of-gut-bacteria-linked-to-enhanced-cognition-and-language-skills-in-infant-boys.html

Categories: Tags: , ,

Leave a comment