Note [149] Tidak seorangpun sudah mengetahui cara merekayasa virus dari awal

Berikut ini wawancara dengan Stanley Perlman, profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Iowa yang telah meneliti coronavirus selama hampir empat dekade.

Coronavirus pertama kali ditemukan pada tahun 1964 oleh June Almeida bersama David Tyrrell di St. Thomas’s Hospital Medical School, London.

Dari mikroskop elektron, bentuk virus ini terlihat mirip korona matahari. Karena itulah virus ini dinamakan coronavirus.

Tanya:
Pada Februari 2020, anda ikut menandatangani surat yang muncul di The Lancet, yang mengatakan bahwa coronavirus penyebab Covid-19 bukanlah virus yang direkayasa secara biologis dan mengutuk teori konspirasi yang menyatakan bahwa virus tersebut tidak alami.

Tapi sekarang dengan teori kebocoran lab yang semakin santer terdengar dari sebelumnya, apa pendapat anda?

Jawab:
Dalam surat lain yang akan datang di The Lancet, kami mengatakan hal yang sama seperti yang kami katakan pada Februari 2020.

Surat aslinya ditulis tentang [virus] yang direkayasa.

Tapi sekarang tentang kebocoran lab. Berarti virus alami bisa saja memang ada di dalam lab di China kemudian terlepas secara tidak sengaja ketika seseorang baru saja keluar darinya.

Itu versi yang sangat berbeda dari virus yang direkayasa.

Saya dapat memberitahu anda bahwa tidak ada seorangpun yang bisa merekayasa virus karena tidak ada seorangpun yang cukup pintar bisa melakukannya.

Menurut saya, virus alami yang ditemukan sebagai penjelasan yang paling mungkin.

Bisa jadi ada hewan di pasar atau di tempat lain yang membawa virus yang menginfeksi manusia dan membawa virus tersebut ke Wuhan.

Tanya:
Anda mengatakan tidak ada seorangpun yang tahu bagaimana merekayasa virus. Meskipun mereka telah memiliki semua pengetahuan, teknologi, dan sumber daya?

Jawab:
Iya. Tidak ada seorangpun yang tahu bagaimana melakukannya. Saya bekerja dengan coronavirus ini sepanjang waktu dan saya tidak tahu lebih dari itu.

China memiliki segalanya, tetapi anda masih harus belajar bagaimana melakukannya.

Anggaplah anda memiliki pabrik terbesar di dunia, tetapi jika anda tidak tahu cara membuat mobil, anda tidak dapat membuat mobil.

Kami tidak tahu bagaimana membuat salah satu virus ini dari awal.

Jika seseorang memiliki virus mungkin saja ia bisa melakukan sesuatu terhadap virus tersebut, tetapi ia tidak tahu harus berbuat apa agar tercipta virus baru. Karena virus itu sendiri sudah sempurna.

Jadi, ide virus bisa direkayasa memang sangat bagus dalam teori tetapi sangatlah sulit untuk dilaksanakan dalam praktiknya.

Tanya:
Tetapi mereka melakukan penelitian di laboratorium yang berarti membuat virus lebih ganas bukan?

Jawab:
Mereka tidak bisa membuat virus menjadi lebih ganas. Mereka semata-mata mengambil virus yang telah dikenali dan menaruh spike protein yang berbeda pada virus tersebut.

Hanya itulah yang bisa mereka lakukan. Keuntungannya, virus tersebut sekarang dapat menginfeksi sel yang berbeda tapi tidak membuat virus menjadi lebih ganas.

Anda belum bisa membuat virus baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Dengan kata lain, anda tidak bisa membuat virus baru yang lebih ganas yang tidak pernah ada sebelumnya.

Paling-paling, anda menggunakan virus yang sudah dikenali sebelumnya dan mengubah spike protein-nya. Itu hal yang sangat sederhana untuk dilakukan. Itu bukan sulapan.

Anda tidak bisa begitu saja mengambil sembarang virus yang tidak diketahui jenisnya dan menaruh spike protein padanya sehingga muncullah coronavirus yang mengakibatkan penyakit Covid-19.

Jadi, mereka tidak bisa membuat virus dari awal (from scratch).

Referensi:
https://www.theweek.in/theweek/cover/2021/07/01/nobody-knows-how-to-engineer-a-virus-from-scratch.html

Categories: Tags: ,

Leave a comment