Note [135] Hubungan antara situasi kebetulan (serendipity) dan keberuntungan (bejo)

Bagi seseorang yang merasa kurang beruntung (kurang bejo), tampaknya keberuntungan merupakan sesuatu yang mistis, sesuatu yang berada di luar kendalinya. Memang, nampaknya ada orang lebih beruntung dibandingkan lainnya.

Bisakah kita membuat keberuntungan kita sendiri dengan cara bekerja keras dan bersiap untuk memperoleh kesempatan untuk meraih keberuntungan itu?

Christian Busch penulis buku The Serendipity Mindset: The Art and Science of Good Luck berpendapat bahwa kita memiliki lebih banyak andil di dalam kemampuan kita untuk menciptakan keberuntungan daripada yang kita kira.

Kita biasanya menganggap keberuntungan sebagai peristiwa acak yang terjadi begitu saja pada diri kita yang tidak dapat kita kendalikan.

Tetapi ternyata ada jenis keberuntungan lain yang diperlihatkan oleh orang-orang paling inspiratif dan sukses: suatu jenis keberuntungan yang cerdas dan aktif. Busch memandangnya sebagai hasil dari rekayasa situasi kebetulan (serendipity).

Beliau berpendapat bahwa kemampuan untuk menciptakan dan mengenali situasi kebetulan (serendipity) dapat diajarkan, dilatih, dan diciptakan.

Kemampuan kita untuk merangkul momen kebetulan yang tidak terduga ini merupakan landasan agar kita mampu menciptakan keberuntungan kita sendiri.

Situasi kebetulan adalah kekuatan tersembunyi di dunia, dan itu hadir di sekitar kita, dari mulai peristiwa terkecil sehari-hari hingga terobosan yang mengubah hidup dan terkadang mengubah dunia.

Situasi kebetulan (serendipity) akan dipandang sebagai menu yang disodorkan dengan harapan agar kita bisa melihat apa yang tidak dilihat orang lain dan mengubah pengamatan itu menjadi kesempatan untuk meraih keberuntungan (bejo).

Kebanyakan orang sukses memiliki cerita yang membawa mereka ke tempat mereka berada, dan cerita itu biasanya melibatkan pertemuan antara situasi kebetulan dan keberuntungan.

Gagasan lama yang mempertanyakan apakah kesuksesan merupakan hasil kerja keras ataukah keberuntungan merupakan dikotomi yang keliru; orang-orang sukses telah bekerja sangat keras untuk menghadirkan keberuntungannya.

Ia menambahkan bahwa situasi kebetulan merupakan momen untuk menciptakan ketidak beruntungan menjadi lebih bermakna.

Keberuntungan seringkali bukanlah peristiwa besar, tetapi sesuatu yang dimulai dari hal kecil. Kitalah yang akan mengolahnya menjadi keberuntungan besar dengan cara meraihnya dan membiarkannya untuk tumbuh.

Sejalan dengan pemikiran ini, Busch mengatakan agar kita mempersiapkan dulu peralatan berupa kail kebetulan dan bom kebetulan yang dapat membantu meletakkan dasar bagi kehadiran kesempatan yang membuka keberuntungan.

Hendaknya ditanam bom kebetulan dengan menulis email spekulatif kepada orang yang dikagumi agar bisa terhubung dengannya.

Kirimilah mereka email yang jujur ​​tentang bagaimana mereka telah membentuk kehidupan anda dan bagaimana anda ingin agar mereka menjadi bagian dari perjalanan kehidupan anda. Busch merekomendasikan untuk mencoba tidak kurang dari lima buah email.

Busch mengatakan bahwa hal itu bisa menjadi siasat untuk menghadirkan situadi kebetulan jika pengalaman batin kita sedang didominasi oleh perasaan tidak berdaya.

Kita semua memiliki banyak bias yang akan menghalangi kita sendiri untuk bisa memiliki lebih banyak lagi situasi kebetulan dalam kehidupan kita.

Untuk itu beliau merekomendasikan agar kita mencatat momen kebetulan dalam sebuah buku harian, dan mencatat saat-saat ketika kita meresponnya dengan cara berbeda dan mengidentifikasi pola yang mendasarinya.

Secara keseluruhan, dari buku harian ini nantinya kita akan mampu mengidentifikasi kemampuan kita untuk mengubah keberuntungan ke sesuatu yang lebih memberdayakan sehingga kita akan semakin beruntung; keberuntungan yang akan menghasilkan keberuntungan berikutnya.

Referensi:
https://hbr.org/2020/08/how-to-create-your-own-career-luck

https://www.shondaland.com/live/a36596752/the-art-and-science-of-being-lucky/

Categories: Tags: ,

Leave a comment