Note [131] Penentuan faktor tinggi badan seseorang dengan machine learning

Ada berbagai pendapat tentang apa saja yang akan mempengaruhi tinggi badan seseorang. Nampaknya faktor gizi yang paling mudah dilihat sebagai penentu tinggi badan seseorang.

Benarkah?

Pada tahun 1985, rata-rata tinggi badan penduduk Korea Selatan berada di ranking ke-133, tetapi pada tahun 2019 rankingnya melonjak ke posisi ke-60.

Sementara itu di periode waktu yang sama, pada tahun 1985 rata-rata tinggi badan penduduk Amerika Serikat berada di ranking ke-38 di dunia, tetapi pada tahun 2019 rankingnya turun ke posisi ke-58.

Dari dua observasi tentang Korea Selatan dan Amerika Serikat ini, para ilmuwan mulai terusik oleh pertanyaan apa betul faktor gizi yang akan membuat penduduk Korea Selatan mengalami kenaikan rata-rata tinggi badannya sedangkan penduduk Amerika Serikat mengalami penurunan?

Kemungkinan asupan gizi rata-rata penduduk Amerika Serikat tidak turun dalam selang waktu itu. Tapi asupan gizi penduduk Korea Selatan yang mengalami peningkatan pesat.

Peningkatan rata-rata tinggi badan penduduk Korea Selatan mungkin diakibatkan oleh pola makan yang lebih baik yang dihasilkan dari perkembangan Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir. Protein dan kalsium dan asupan kalori total semuanya telah meningkat pesat selama waktu itu.

Penelitian untuk mencari ukuran dan variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi tinggi badan seseorang akhirnya menemukan bahwa ternyata faktor genetik merupakan indikator yang kuat.

Sebuah tim peneliti di Michigan State University menemukan pentingnya faktor genetik di dalam penentuan tinggi badan seseorang. Tim tersebut menggunakan algoritma pembelaran machine learning untuk menganalisis hampir setengah juta kode genetik (genome) orang yang tinggal di Inggris.

Tim tersebut dapat secara akurat memprediksi tinggi badan dan kepadatan tulang seseorang hanya dari gen-nya.

Tetapi ada pertimbangan penting lainnya. Kajian ini mengasumsikan bahwa seseorang tidak mengalami hambatan (penyakit, gizi buruk dsb) yang serius di periode pertumbuhannya.

Asupan gizi yang bagus dan kesehatannya yang baik akan membuat potensi genetik tinggi badan seseorang akan bisa terwujud. Sebaliknya, asupan gizi dan kondisi kesehatan yang buruk akan menghambat realisasi potensi genetik-nya.

Penyakit serius dapat mempengaruhi perawakan seseorang secara negatif, terutama jika terjadi di masa kanak-kanak; anemia, penyakit tulang seperti rakhitis dan osteoporosis remaja dsb.

Selain itu, mutasi genetik dan ketidakseimbangan hormon juga bisa dikaitkan dengan perawakan yang pendek sekali (kerdil) atau malah tinggi sekali.

Beberapa dari gen ini dominan secara genetik, artinya seseorang hanya perlu mewarisi gen dari salah satu orang tuanya.

Faktor gizi mungkin salah satu faktor, tapi bukan satu-satunya penentu tinggi badan seseorang. Didahului oleh faktor genetik, lalu ditunjang oleh faktor gizi dan faktor kesehatan selama pertumbuhan dari masa kanak-kanak.

Penduduk Amerika tidak menjadi lebih pendek; hanya saja secara genetik mereka tidak bisa tumbuh lagi seperti halnya yang terjadi di Korea Selatan dan negara lain yang masih bisa ditunjang oleh faktor gizi.

Bagi penduduk yang bergizi baik tampaknya faktor genetik sangat menentukan tinggi badan orang dewasa.

Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan di jurnal Genetics dengan judul makalahnya Accurate Genomic Prediction of Human Height.

Referensi:
https://www.livescience.com/what-determines-height.html

Categories: Tags: ,

Leave a comment