Note [120] Jejak genetik akan membedakan antara infeksi virus dan infeksi bakteri

Teknologi pengujian baru dapat secara akurat membedakan antara infeksi karena virus dan infeksi karena bakteri untuk penyakit pernapasan. Ini hasil sebuah studi dari tim peneliti di Duke University yang telah membuktikan kelayakannya.

Kemampuan membedakan antara keduanya akan menentukan secara akurat apakah seseorang perlu diberi antibiotik atau tidak sebagai pengobatannya.

Antibiotik hanya diberikan pada pasien dengan infeksi bakteri, namun tidak akan diberikan pada pasien dengan infeksi virus.

Penyakit pernapasan akut menjadi alasan paling umum seseorang mengunjungi rumah sakit. Pasien dengan gejala ini terlalu sering diobati dengan antibiotik secara tidak tepat karena tidak ada alat yang segera bisa menentukan apakah ini infeksi virus atau infeksi bakteri.

Pemberian antibiotik yang ceroboh ini akan memicu kemunculan fenomena resistensi antibiotik, suatu masalah yang kini semakin menampakkan bahayanya.

Ketika pasien mengeluh batuk, pilek, bersin, dan demam, seringkali dokter tidak mempunyai cara cepat untuk mengidentifikasi sumber dari gejala penyakit pernafasan tersebut. Ini akan mempengaruhi kecepatan dokter memandu perawatan kepada pasiennya secara tepat.

Teknologi baru bisa menyelesaikan masalah itu. Para peneliti telah mengembangkan teknologi itu dengan metode ekspresi gen.

Ini berbeda dengan strategi diagnostik yang ada saat ini, yang lebih berfokus pada identifikasi patogen tertentu. Tes saat ini memakan waktu relatif lebih lama dan hanya dapat mengidentifikasi patogen jika mereka secara khusus mentargetkannya sejak awal.

Ekspresi gen inang akan muncul saat ia mendeteksi sinyal kekebalan tubuh yang berbeda dan unik untuk suatu jenis infeksi yang sedang diperanginya. Sistem kekebalan tubuh akan mengaktifkan sekumpulan gen tertentu saat melawan infeksi bakteri dan sekumpulan gen lainnya yang berbeda saat melawan infeksi virus.

Setelah tim peneliti berhasil menemukan pola ekspresi gen untuk masing-masing infeksi virus dan infeksi bakteri ini, mereka lalu bekerja sama dengan perusahaan diagnostik molekuler BioFire Diagnostics untuk mengembangkan sebuah instrumen tes yang akan memanfaatkan informasi ekspresi gen itu.

Dari hasil kajian terhadap lebih dari 600 pasien dengan gejala infeksi pernafasan yang datang ke bagian gawat darurat di berbagai rumah sakit, instrumen tes tersebut berhasil mengidentifikasi infeksi virus dengan akurasi 87% dan infeksi bakteri dengan akurasi hampir 80%. Tes standar saat ini yang hasilnya diperoleh dalam jangka waktu yang relatif lebih lama hanya memiliki akurasi sekitar 69%.

Instrumen tes dengan teknologi baru tersebut memberikan hasil dalam waktu kurang dari satu jam, dan keakuratannya telah dikonfirmasi melalui pengujian dengan dua buah metode yang berbeda secara retrospektif.

Dari penelitian ini telah dihasilkan teknologi yang mampu menunjukkan bahwa instrumen tes untuk membedakan antara dua buah sumber penyakit ini bisa dilakukan oleh dokter dan hasilnya bisa diketahui dengan segera. Hasil ini akan dapat meningkatkan kualitas perawatan klinis bagi pasiennya.

Tim peneliti juga sedang bekerja untuk mengadaptasi teknologi penemuannya untuk menghasilkan informasi yang lebih spesifik, termasuk apakah virus yang menjadi penyebab penyakit adalah virus influenza atau virus Covid-19.

Jejak genetik yang akan memberitahukannya.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Critical Care Medicine dengan judul makalahnya Testing Tool Can Quickly Distinguish Between Viral and Bacterial Infections.

Referensi:
https://www.futurity.org/viral-bacterial-infection-antibiotics-2562132/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=viral-bacterial-infection-antibiotics-2562132

Categories: Tags: , ,

Leave a comment