Note [161] Persiapan India menghadapi era Artificial Intelligence (AI)

Penggunaan AI di berbagai bidang telah meningkat karena peningkatan teknologi dan biaya sumber daya komputasi yang semakin murah.

Akibatnya perusahaan komersial, organisasi akademik, dan bahkan lembaga pemerintah mulai menyadari berbagai manfaat AI dan potensinya untuk membantu memecahkan beberapa masalah paling sulit yang ditemui di berbagai industri.

Laporan terbaru oleh satuan tugas AI (the Artificial Intelligence task force) kepada Pemerintah India memberikan pemetaan yang menawarkan beberapa usulan paling relevan untuk mewujudkan manfaat dari perkembangan yang dipicu oleh AI.

Mula-mula dipetakan sektor industri yang paling terkena dampak kehadiran AI dan sektor industri yang tidak langsung terkena dampak AI.

Sektor industri yaitu paling banyak memanfaatkan AI antara lain manufaktur, kesehatan, keuangan, pendidikan, konsumen, dan barang ritel, dan pertanian.

Kemampuan AI untuk mengotomatiskan tugas yang berulang-ulang secara monoton, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta mengurangi kesalahan telah mendorong penggunaannya di semua industri ini. Tujuannya agar tiap sektor industri ini bisa melayani masyarakat secara massal dan membantu mereka berkinerja lebih baik.

Pekerjaan di bidang seni, hiburan, dan olahraga bersifat interpersonal dan kreatif, dan mungkin tidak langsung terpengaruh oleh dampak kehadiran AI.

India memiliki potensi besar untuk berpartisipasi dalam pasar global yang berkembang untuk produk kreatif, yang meliputi masakan, mode, perhiasan, kerajinan tangan, film, desain interior, permainan, animasi, dan hiburan. Ini berkat dorongan kuat dan dukungan pemerintah untuk mendorong kesenian.

Industri-industri ini harus tetap didukung untuk membangkitkan kembali kemampuan industri dalam menghasilkan lapangan kerja.

Peningkatan pembelian barang dan jasa pemerintah pada hasil produksi dalam negeri juga dapat membantu memacu kewirausahaan. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lebih mungkin menjadi andalan masa depan bagi pembukaan lapangan kerja di India dibandingkan apa yang yang bisa ditawarkan oleh usaha besar.

Universitas didorong untuk semakin banyak menawarkan kuliah kewirausahaan yang akan membantu menumbuhkan budaya startup di negara ini.

Peningkatan jumlah anak muda yang telah mulai berbisnis dan menjadi wirausahawan akan dapat membantu terwujudnya pertumbuhan budaya startup tersebut.

Dengan pertimbangan bahwa setengah dari 1.3 milyar jiwa populasi India masih berada di bawah usia 25 tahun, kiranya akan merupakan langkah yang penting bagi pemerintah India untuk mempersiapkan tenaga kerja muda dengan memaparkan mereka ke masa depan yang didukung oleh teknologi berbasis AI, machine learning, dan otomatisasi.

Tanpa banyak perubahan struktural atau investasi, hal ini masih mungkin bisa dicapai melalui program pelatihan online, integrasi AI ke dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi saat ini, dan program pelatihan bisnis untuk rekrutmen.

Untuk menempuh hal ini, kepemimpinan politik perlu mempunyai pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi otomasi dan konsekuensinya bagi perekonomian India.

Keberhasilan AI dalam angkatan kerja India secara keseluruhan akan ditentukan oleh bagaimana negara besar dan rumit seperti India menavigasi jalan menuju masa depan secara hati-hati dengan penuh kesungguhan untuk persiapannya.

Revolusi AI di India akan gagal jika ia gagal menunggangi tsunami AI yang sedang melanda negara maju di masa sekarang ini. India membutuhkan tindakan nyata dari sekarang untuk bisa berhasil.

Referensi:
https://www.analyticsinsight.net/how-can-indias-workforce-be-prepared-for-the-artificial-intelligence-era/

Leave a comment